BAB 37| Tidak Akan Pernah Memaafkan

2157 Words

*** Di tengah kegelapan malam yang sunyi, Helena duduk menyendiri di balkon kamar, tubuhnya sedikit terhuyung ke depan. Wajahnya terlihat pucat dan tak bersemangat, dengan kedua mata yang sembab dan kemerahan akibat menangis terlalu banyak. Rambutnya yang biasanya tergerai kini tampak kusut, dan tangannya gemetar saat meremas secarik tisu basah. Beberapa saat yang lalu, Freya dan Leanor, kedua sahabatnya, menghubungi Helena. Mereka terdengar cemas dan penuh tanda tanya ketika bertanya mengenai pertemuan antara Heros dan Careen yang dijadwalkan malam ini. Suara mereka terdengar gelisah melalui telepon, memperlihatkan kekhawatiran yang mendalam terhadap Helena dan situasi yang sedang terjadi. Kedua sahabatnya, Freya dan Leanor, pikir semua rencana berjalan dengan lancar tanpa kendala. N

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD