Para Pillar

1244 Words
(Aula Tranportasi Benteng Osiris) *Baaaammmm…!!! Suara berdebam keras, terdengar saat langit-langit aula, terbuka lebar. *Wuuungg…!!! Glory Land Warship, bergerak turun untuk melakukan pendaratan pada aula transportasi. Kedatangan kapal perang megah tersebut, seketika membuyarkan beberapa anggota divisi penempa yang sempat bergerombol di sekitar. Sibuk mengerjakan proyek pembangunan portal ruang Benteng Osiris. Dimana rencananya akan terhubung dengan dua portal ruang lain yang juga sedang dalam proses pembangunan di Pulau Serigala serta Pulau Api Getaran wilayah Laut Ungu. Menjadikan tiga lokasi sentral dari Aliansi Serigala, terkoneksi satu sama lain. Memudahkan mobilisasi kelompok dalam usaha mempertahankan d*ominasi, baik di wilayah Gurun ataupun Laut East Region. "Wahh… Jadi ini Benteng Osiris yang sering di sebut dalam catatan-catatan kuno!" Ucap Sinbad. Dengan memasang raut wajah antusias, memimpin turun para sosok penting Perompak Aliansi 7 Lautan dari atas dek Glory Land Warship. Dante dan seluruh, Naga, dalam diam bergerak mengikuti punggung sang Kapten. Selain anggota penting Aliansi 7 Lautan, dalam rombongan, juga terlihat sosok Tuan Leluhur dan juga Razak. Dua pilar penting Bandit Serigala ini, ikut kembali bersama Kelompok yang dijemput oleh Sasi menggunakan Glory Land Warship saat mendengar Theo ingin mengadakan pertemuan terbatas. "Selamat datang…!" Tepat setelah seluruh penumpang turun dari atas dek, Feizel berjalan kedepan untuk menyambut. "Boss Besar sudah menunggu di aula pertemuan!" Lanjut Feizel. "Ohhh… Cukup tak sopan! Bukan menyambut secara pribadi!" Ucap Sinbad. Kalimat yang jelas tak terpikir oleh siapapun akan keluar dari mulut Sinbad sebagai balasan dari salam sapa Feizel. Suasana, seketika berubah hening. Sedikit berat saat para sosok penting Aliansi 7 Lautan yang berdiri di belakang Sinbad, memasang raut wajah tak puas. Seolah mendukung kata-kata sang kapten. "Apakah ada masalah dengan itu?" Tanya Feizel. Mempertahankan sikap tenang. Wakil pemimpin divisi penjaga keamanan Kelompok Bandit Serigala ini, tampak jelas cukup lihai dalam hal menjalin komunikasi. Pertanyaan Feizel, disambut Sinbad dengan hanya diam untuk beberapa saat. Sikap yang semakin menambah ketegangan suasana. Dante dan para Naga, mengikuti sikap sang Kapten. Mempertahankan tatapan tajam melirik sekitar. Disisi lain, para anggota Kelompok Bandit Serigala yang mengikuti Feizel dalam tim penyambut, jelas tak mau kalah. Mempertahankan untuk ikut menatap balik dengan sorot mata tanpa rasa takut. Situasi, berkembang menjadi berat dan penuh tekanan. Sampai kemudian…. "Hahhahaha…! Tentu saja bukan masalah besar! Kenapa kalian menjadi terlalu serius? Tak bisakah santai sedikit?" Sinbad, kembali bersikap di luar dugaan. Tertawa lantang seolah sedang menikmati suasana tegang yang terjadi. Memandang lucu orang-orang di sekitar yang saling tatap satu sama lain dengan wajah serius. "Sin…! Berhenti memakai anggotamu sendiri sebagai bahan lelucon!" Bentak Dante. Bersama bentakan Dante, tiap orang disekitar, terutama para Naga Aliansi 7 Lautan, segera memandang kearah Sinbad dengan wajah kesal. Bagaimana tidak, itu sang Kapten sendiri yang tadi membuka untuk menggiring suasana menjadi seperti sekarang. Berusaha memberi dukungan pada kalimat awal yang disampaikan Sinbad, para Naga memasang ekspresi intens. Kini, dengan wajah datar tanpa dosa, Sinbad justru menjadi yang mengatai orang-orang disekitar dengan bersikap terlalu serius, tak bisa santai. "Hahhahaha…!" Makian Dante, serta tatapan kesal tiap orang, hanya disambut oleh Sinbad dengan tertawa lantang. Justru tampak makin puas dengan perkembangan raut wajah orang-orang disekitar. "Hahhaha…! Semakin lama, kurasa aku akan menjadi betah berada disekitarmu!" Tuan Leluhur, menjadi pertama yang menanggapi tawa lantang Sinbad. Jelas ikut menikmati lelucon Sinbad dalam memainkan suasana. Tuan Leluhur, bergerak keluar dari rombongan Alisansi 7 Lautan. Razak mengikuti di belakang. Menyempatkan untuk memberi lirikan singkat pada sosok Dante sebelum berjalan kearah anggota divisi penempa. Dengan suasana yang kembali cair, Feizel memimpin jalan untuk mengarahkan rombongan Aliansi 7 Lautan, menuju aula pertemuan. Sementara Razak dan Tuan Leluhur, singgah sebentar untuk tetap bertahan di aula transportasi. Melakukan koordinasi dengan anggota divisi penempa. Menanyakan perkembangan serta progres pembangunan portal ruang Benteng Osiris. **** (Aula Pertemuan) Berkumpulnya sosok-sosok penting Aliansi Serigala pada satu tempat, entah itu dari pihak Bandit Serigala dan juga Aliansi 7 Lautan, membuat suasana aula pertemuan, menjadi begitu menarik. Pertemuan kali ini, adalah yang pertama dilakukan pasca secara resmi terbentuk Aliansi Serigala. Sosok-sosok yang sempat bertarung dalam pertempuran hidup dan mati dalam jalannya Perang Besar Laut Ungu, kini duduk saling berhadapan, berada dalam satu Panji yang sama. Di bawah bendera Aliansi Serigala. "Harus kuakui, Benteng Osiris, adalah jenis harta karun yang luar biasa! Kau sungguh beruntung berhasil menemukan tempat ini! Terlebih menjadikan sebagai Markas Besar!" Ucap Sinbad. Saat Theo belum membuka pertemuan. Sedari awal menginjak kaki pada Benteng Osiris, Kapten Perompak Naga Laut, sekaligus pemimpin utama Aliansi 7 Lautan, tak henti memasang raut wajah antusias. Memandang penuh minat pada setiap sudut Benteng peninggalan Suku Osiris yang legendaris itu. Sesekali memandang kearah Razak. "Hmmmm… Anggap saja ini salah satu pemberian dari ayah angkatku! Dewa keberuntungan!" Balas Theo. "Hei…! Katakan padanya jika ingin menambah putra, aku berdiri pada barisan paling depan!" Sahut Sinbad. "Ohhh… Dari semua Knight yang pernah kutemui, itu adalah kau yang paling mendekati atau bahkan bisa juga di anggap sebagai anak angkat dewa keberuntungan yang lain! Mengingat bagaimana sampai sekarang, kau berhasil mendapat semua senjata serta berbagai item luar biasa yang ada di balik lengan baju!" Ucap Theo. "Terutama tentu saja hadiah terbesar dalam bentuk Pendulum Utara! Cukup dengan itu, bukankah kau sudah tak memerlukan lagi apa yang disebut keberuntungan?" Lanjut Theo. "Hahahhahhaha…! Setelah ini kita harus minum-minum! Itu akan seru untuk membunuh kebosanan! Sejujurnya aku sudah mulai jenuh dengan tak melakukan apapun! Menunggu proses pembangunan portal selesai, sungguh membosankan!" Balas Sinbad. "Kebetulan kau membahas itu, maka akan lebih baik jika aku memulai pertemuan kali ini! Karena pembahasan yang akan kuangkat, jelas cukup menarik untuk orang sepertimu!" Ucap Theo. "Biar kutebak! Kau memutuskan untuk menyambut undangan Simposium?" Tanya Sinbad. Mulai melebarkan senyum antusias di wajahnya. Segera menangkap bahkan sebelum Theo membuka topik utama. "Pembahasan, memang akan berjalan di sekitar hal itu! Simposium!" Jawab Theo. Mendengar agenda Simposium disebut-sebut, seluruh sosok penting Aliansi Serigala yang hadir di aula pertemuan, segera memasang raut wajah serius. Bagaimanapun juga, bagi kumpulan Knight yang merupakan orang-orang dengan status tak penting, yakni gerombolan Bandit dan Perompak, tiap dari mereka, jelas tak pernah terfikir jika suatu hari, akan ada saat bagi diri mereka masing-masing, berkumpul untuk membahas agenda Simposium. Agenda Akbar yang selama ini merupakan ajang pribadi bagi sekumpulan Kelompok elite Gaia Land. Hanya beberapa sosok tertentu di aula pertemuan yang saat ini memasang raut biasa saja. Tak lain adalah Gerel, Hella, dan juga Zhou Kang. Bagi sekumpulan Tuan dan Nona Muda 10 Biggest Knight Group, ketiganya tentu tak asing dengan agenda Simposium. Karena bagaimanapun juga, Kelompok asal masing-masing, rutin ikut ambil bagian dalam agenda tersebut. "Kalau begitu! Segera mulai saja!" Ucap Theo. Menjadi sosok yang memimpin langsung jalannya pertemuan. "Seperti yang kalian tahu, Bandit Serigala, beberapa waktu lalu mendapat undangan resmi dalam agenda Simposium yang diadakan tahun ini, tepatnya 2 Minggu dari sekarang! Dan berkenaan dengan telah terjalinnya Aliansi, maka undangan tersebut, tentu kini untuk Aliansi Serigala!" Ucap Theo. "Kita perlu mendiskusikan tentang tujuan utama apa yang harus di capai Kelompok kita dalam agenda Simposium jika memang Aliansi Serigala, memutuskan untuk turut serta!" Lanjut Theo. "Bagaimanapun juga, Aliansi Serigala adalah Kelompok netral yang tak terikat dengan kepentingan dari kerajaan-kerajaan besar! Kita memiliki tujuan sendiri yang coba di wujudkan!" "Jadi, keuntungan apa yang bisa diberi Agenda Simposium, pada kelompok kita?" Tutup Theo. Tak seperti hampir seluruh kelompok besar yang menganggap itu adalah kehormatan bisa hadir dalam agenda Simposium, berusaha memberi sumbangsih, Theo justru berfikir sebaliknya. Seolah ingin merampok apapun yang bisa di raih oleh tangan Aliansi Serigala pada agenda Simposium.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD