Dua Puluh Dua (Tamat)

1568 Words

Aditya dan Nafisa sudah kembali dari rumah sakit sejak sore tadi. Keduanya kini tengah duduk bersama menonton acara TV. Nafisa yang saat ini posisinya sedang bersandar di d**a bidang Aditya mendongak menatap suaminya itu. Ia memperhatikan wajah Aditya yang serius tertuju ke depan dengan senyuman. "Kenapa natap Kakak kayak gitu?" tanya Aditya sambil menunduk menatap Nafisa. Ternyata sedari tadi ia menyadari tatapan sang istri namun ia biarkan. "Nafi senang banget Kak, akhirnya kita bisa nyelesaiin masalah kita. Rasanya udah lama kita nggak kayak gini." Aditya tersenyum mendengar jawaban Nafisa. Nafisa benar-benar senang, apalagi ia tau kalau sebenarnya Aprilia mencintai tunangannya. Jadi ia tidak perlu khawatir kalau wanita itu ada perasaan pada suaminya. "Kakak juga senang banget sayan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD