Adena Yang Mengagumkan.

1512 Words

Saya minta maaf jika hasil sebelumnya tidak memuaskan. Saya akan mencoba lagi dengan lebih baik. --- Pagi yang indah menyapa mereka dengan hangat. Di taman sekolah yang asri, Altar dan Adena duduk berdampingan di sebuah bangku kayu, menghadap hamparan bunga yang sedang mekar, seakan menyapa mereka dengan keindahan warna-warninya. "Katanya mau sarapan?" tanya Adena, memecah keheningan dengan suaranya yang lembut. Altar menoleh, menatap Adena dengan mata yang redup, penuh perasaan. "Aku mencintaimu," ujarnya pelan, seolah setiap kata mengandung beban berat. Adena menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis, meski tampak kebingungan. "Enggak nyambung kamu," ujarnya sambil tertawa kecil, mencoba meringankan suasana. "Aku enggak mau kamu cemburu. Namun jika kamu merasa cemburu, itu art

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD