“Dasi?”
Kening Aryo berkerut menerima pemberian dasi dalam kotak dari tangan Tania.
“Untuk apa?” tanyanya lagi.
“Hadiah dari aku? Isi kotak kado yang kosong itu,” kata Tania gemas.
Aryo semakin tak mengerti. “Kotak kado yang mana?”
Tania menarik napas panjang sebelum memuntahkan pelurunya. “Memangnya aku ngasih kamu berapa kotak kado? Kalau kamu nggak suka sama hadiah aku bilang saja. Aku ini sudah menyempatkan keliling-keliling mall nyari kado yang sesuai buat kamu. Mana aku tadi sempat minta tolong sama pelayan cowok di sana buat pura-pura jadi kamu dan aku ngalungin dasi-dasi di lehernya dia. Buat ngepasin mana dasi yang cocok sama warna kulit kamu, mana dasi yang coraknya pas sama umur kamu. Nggak ketuaan dan juga nggak sok alay. Kamu pikir enak diliatin pembeli sama pelayan di
