Meski belum menemukan petunjuk apa pun dari dongeng yang dibacanya, Grisel tetap berusaha melanjutkan membaca. Ia membalik halaman berikutnya dengan perlahan, matanya menyapu setiap baris kalimat penuh rasa ingin tahu. Namun baru satu halaman dibacanya, angin tiba-tiba bertiup kencang, menggoyangkan dedaunan di taman rumah sakit itu. Dalam sekejap, langit yang tadinya cerah berubah kelabu, awan gelap bergulung menutupi cahaya matahari. “Eh? Kenapa tiba-tiba mendung begini?” gumamnya heran, menatap langit yang semakin gelap. Tik... tik... tik! Butiran air hujan pertama jatuh di tangannya. “Astaga! Tiba-tiba hujan!” serunya kaget, buru-buru menutup buku yang ada di pangkuannya. Ia meraih tumpukan buku-buku lain di sebelahnya, memeluk semuanya di da-da, lalu berlari kecil menuju klinik.

