Suara ingar bingar mulai ditangkap telinga Alvin, saat ia baru saja memasuki aula serbaguna yang akan digunakan untuk acara kelulusan kelas dua belas. Pandangannya beredar ke penjuru ruangan hanya untuk meneliti teman-temannya yang tampak sibuk dengan orang tua mereka. Hal itu membuat Alvin kembali teringat akan mendiang kedua orang tuanya yang telah tiada, ia tahu ini bukan waktunya untuk menangisi semuanya, tapi ia ingin sekali seperti mereka. Semuanya sudah terlambat, Tuhan lebih sayang kepada kedua orang tuanya sehingga mengambilnya terlebih dahulu. Namun berkat kejadian itu lah Alvin mulai mengenal Mikaella dan tinggal bersamanya. Ia tak tahu harus bersyukur atau bersedih, tapi yang pasti hari ini dia sangat bahagia karena bisa bersatu bersama Mikaella. "Alvin." Ketika Alvin ten

