Bab 88. H-3

1316 Words

Pasrah, hanya itulah yang bisa Sisy lakukan. Dia benar-benar sangat menyesal atas sikapnya yang begitu serakah dan jahat sewaktu masih hidup bebas di luar sana. Namun apalah daya, penyesalan itu sama sekali tidak bisa diperbaiki. Sudah terlanjur. Ibarat nasi yang sudah menjadi bubur, hidupnya pun kini tak lagi bisa kembali seperti semula. Setiap hari dia menjalani penderitaan yang terasa tak berujung, seperti terperangkap dalam neraka tanpa harapan dan kebebasan. "Tidak ada apa-apa, Pak. Kami hanya sedang bercanda,” jawab salah satu tahanan, berusaha menutupi ketegangan yang menguar di antara mereka. "Awas saja kalau kalian membuat masalah. Ingat, kalian adalah tahanan abadi di sini! Jangan coba-coba berani menggangu tahanan baru. Suara sipir memekik, penuh amarah yang seperti petir men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD