Gilang menatap pada Evelin yang tersenyum manis pada dirinya. Gilang mengangguk, dan masuk ke dalam ruang kerjanya. Melihat beberapa pekerjaannya yang membuat dia sungguh sangat malas sekali mengerjakan semua ini. Membuat dia harus ekstra sabar untuk mengerjakan ini. Dengan memeriksa satu persatu tentang keuangan perusahaan, yang kalau bisa dibilang ada masalah sedikit. "Pak, saya bawakan kopi." Mata Gilang menatap pada Evelin. Gilang tersenyum lembut pada Evelin yang sekarang duduk di depannya, dan meletakkan segelas kopi itu di atas meja. Evelin melihat pada Gilang dengan senyuman manisnya. Gilang yang melihat pada Evelin, dia menaikkan sebelah alisnya, dan dia tidak mengerti kenapa Evelin masih duduk di sini, dan tidak kembali ke ruangannya. “Kamu nggak kembali ke ruangan kamu?” ta