Reza memboyong Syahilla ke pavilliun kecil belakang rumahnya. Syahilla mulai sekarang resmi bekerja membantu mamanya mengurus keperluan rumah. Entah apa yag dikatakan Manda hingga Syahilla setuju dengan mudah. Syahilla juga tidak keberatan, dia sudah dibantu pengobatan oleh Reza sampai matanya bisa melihat kembali. Kalau pun Syahilla tidak dibayar, Syahilla tetap mau melakukan sebagai bentuk balas budinya. "Kamu tidur di sini gak apa-apa, kan?" tanya Reza menata baju-baju Syahilla dalam kamar yang luas. "Mas, ini bahkan tiga kali lipat dari kamarku yang dulu. Bagaimana aku menolak coba?" Reza terkekeh mendengar jawaban Syahilla, memang Syahilla gadis yang beda. Apa adanya dan sangat manis. "Syahilla, ini hadiah dariku untuk kamu!" ucap Reza menyerahkan sebuah kotak. Syahila menerim