“Papa ingin menyampaikan sesuatu sama Kak Jun. Karena aku juga sudah kangen banget sama Kak Jun. Jadi, aku menawarkan diri untuk datang sendiri ke sini. Baik kan aku?” tanyanya sembari mengelus-eluskan batok kepalanya di tubuh Jun. Sikapnya seperti anak kucing yang mendambakan kasih sayang. Namun, sayang perempuan itu sama sekali tidak lucu apalagi menggemaskan seperti anak kucing. Ia lebih mirip seperti anak cengcorang. “Teman-teman, aku mau minta maaf. Aku akan keluar sebentar, ya,” izin Jun sambil menarik pergelangan tangan gadis itu keluar dari bangunan gedung Rumah Makan Keluarga Kahoku. Ia masukkan gadis itu ke dalam mobil mewah yang gadis itu bawa. Dan mereka pun melesat entah ke mana. “Apa itu adiknya Jun?” tanya Brotho. Sedikit speechless. Bagaimana mungkin Jun yang ceria, ram