*** Michele menelan ludah dengan kasar saat merasakan dinginnya ujung pistol yang kini menekan keningnya. Detak jantungnya berpacu cepat, napasnya tercekat. “M-Mom…” Bug! Belum sempat Michele menyelesaikan kalimatnya, Jesslyn menghantam rahangnya dengan keras menggunakan punggung pistolnya. Tubuh pria itu terhuyung ke belakang akibat pukulan mendadak tersebut, nyaris kehilangan keseimbangan. Rasa sakit menjalar di rahangnya, membuatnya mendecak pelan sambil mengusap bagian yang kini mulai terasa nyeri. Di ambang pintu, Gerald yang baru saja melangkah masuk sontak membelalak melihat kejadian itu. “Baby—” “Dasar anak bodoh!” geram Jesslyn, memotong reaksi suaminya. Michele menarik napas panjang dan berdiri tegak kembali, menatap ibunya yang kini terlihat begitu murka. Ia tahu amarah