***
Oscar menghembuskan napas kasar saat menurunkan ponselnya dari telinga. Wajahnya yang biasanya dingin kini tampak tegang, rahangnya mengatup kuat menahan amarah. Ia menatap layar ponselnya sejenak, seolah masih mencerna kata-kata terakhir yang dilontarkan Sexyana sebelum menutup telepon.
Di ruangan yang sama, Rich dan Rion hanya diam, saling bertukar pandang sekilas. Mereka memang tidak mendengar langsung kemarahan Sexyana, tetapi melihat perubahan ekspresi Oscar saja sudah cukup bagi mereka untuk memahami situasinya.
Tanpa sepatah kata pun, Rion akhirnya mengangkat bahu sebelum kembali fokus pada layar komputernya, memilih untuk tidak ikut campur.
Sementara itu, Oscar menghela napas panjang, lalu kembali menempelkan ponselnya ke telinga. Kali ini, ia menghubungi seseorang. Beberap
