20. Kebahagianmu

1464 Words

Sudah sepuluh menit Fattan dan Zahra duduk di bangku taman rumah sakit. Namun belum ada yang membuka suara. Fattan hanya diam sejak tadi. "Ada apa, Bang?" tanya Zahra akhirnya membuka pembicaraan. "Kenapa, Ra? Kenapa?!" sungut Fattan. "Kenapa apanya?" "Kenapa kamu nggak cerita ke abang kalau suami kamu itu Revan?!" "Kalian saling kenal?" "Dia sepupu abang. Dan kamu tahu? Seumur hidup baru sekarang aku menyesal punya sepupu dia." "Abang nggak boleh begitu!" "Kenapa kamu bilang kamu bahagia?" "Ya ... aku memang bahagia ...." "Meskipun nggak jadi satu-satunya?" "Yang jadi satu-satunya juga belum tentu bahagia Bang ... karena bahagia itu kita yang ciptakan." "Jangan berpura-pura di depan abang, Ra!" "Aku nggak berpura-pura, Bang, aku bahagia. Apalagi hari ini. Amat sangat bahagi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD