15. Satu Atap

936 Words

Sesampainya di rumah sakit, Revan langsung menemui Agni. Dia sengaja ambil cuti agar bisa menjaga Agni. Begitu sampai di ruang rawat Agni, Revan langsung masuk ke dalam. "Maaf, Sayang lama ...," ucap Revan. "Nggak apa-apa, Mas ...." "Aku punya kabar gembira buat kamu." "Apa itu, Mas?" "Aku udah cerita semuanya ke Zahra." Seketika wajah Agni berubah tegang. Revan yang menyadari langsung menenangkannya, dengan mengusap kepala Agni. "Apa dia marah?" tanya Agni. "Marah mungkin iya, tapi kami sudah sepakat akan memperbaiki semuanya." "Maksud Mas?" "Hm, maaf, Ra ... aku tidak bisa menceraikannya." "Lalu aku? Bagaimana denganku?" Air mata Agni mulai menetes. "Hei, aku tidak akan meninggalkanmu. Kita akan meresmikan pernikahan kita." "Tapi tadi Mas bilang?" "Zahra memberi izin padaku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD