32. Semakin Membodohi Marisa

1431 Words

“Aaarkh!” Marisa berteriak dan menarik bedcover. Ia juga membanting bantal membuat tempat tidurnya kini berantakan. Ia marah, kesal, dan merasa begitu bodoh di depan Arsa dan Aria. Rencananya datang ke rumah itu untuk membodohi Arsa, justru menjadi bumerang baginya. “Aaarkh! Dasar kurang ajar! Sialan!” teriak Marisa seraya memukul ranjang saat ia baru saja duduk di tepi. Tiba-tiba dering ponsel Marisa terdengar, dengan d**a naik turun karena emosi tak terkendali, ia segera meraih ponselnya dan menjawab panggilan. “Apa!” sentak Marisa setelah menggeser icon hijau pada ponselnya. Padahal si penelepon bahkan belum mengatakan sepatah kata. “Marisa, ada apa, Sayang? Kau kedengarannya tidak baik-baik saja.” “Bagaimana bisa aku baik-baik saja?! Mereka mempermainkanku ayah! Pria buta itu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD