Pria berhelm itu tak bisa melarikan diri. Sudahlah punggungnya perih dicambuk, kini kaki kirinya justru terjepit motor sendiri. Setidaknya itu masih lebih baik karena ia tak terpental dan mengakibatkan kepala terbentur keras. Bisa gawat jika seperti itu. Tejo dan Mail yang menyambangi orang itu lebih dulu, memegangi agar ia tak lari. Ian lalu mendekat, bersimpuh di dekatnya. Lebih dulu ia mengangkat kaca helm. Buff pria itu Ian turunkan, sesaat kemudian ia berdecak. Saat Ian melepas maskernya, gantian sang penjahat yang terperangah. “Sudah ketangkap!” ujar Ian pada Deni, panggilan yang menghubungkan mereka memang masih aktif. “Lo ngejebak gue?” tanya pria tersebut. Nyaris memekik. “Iyalah!” jawab Ian. “Ngapain juga gue repot-repot nongkrong di pos parkir kalau bukan mau ngejebak