Keenan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dia baru bangun tidur, bangun kesiangan. Karena masih off kerja, maka dia tidak Memasang alarm di pagi hari untuk berjaga-jaga jika dia bangun siang.
Hiss! Ia sampai mencubit tangannya dan terasa sakit yang berarti bahwa itu bukan mimpi.
Bagaima dia bisa ada di sini? Siapa yang membawanya kemari? batin Keenan masih bingung dengan nyawanya yang belum komplit.
“Colton? Apa itu kau?” Giselle hafal dengan suara itu dan ia yakin tak salah mengenali.
Ia pun menuju ke arah sumber suara yang memanggilnya, dari sisi kanan.
Giselle dengan mudah bisa menemukan Colton. Ia langsung saja meraba muka pria itu.
“Kau Colton.” simpul Giselle setelah menyentuh bagian hidung, mata dan alis Keenan yang tebal.
Apa dia ketakutan? Keenan bisa merasakan ta
