• EMPAT PULUH TUJUH •

1031 Words

Dua Puluh Empat Hari Setelah Kematian Karen. SMA Nusantara, Jakarta. "Lo ... bohong, 'kan?" Stella mengepalkan kedua tangannya di sisi kanan kiri tubuhnya, sementara kedua matanya yang hitam menatap sang lawan bicara penuh harap. "Karen nggak mungkin ngelakuin hal - hal yang lo pikirin itu, Vin," sanggahnya tak terima. Suaranya sedikit meninggi, memberi tanda bahwa Stella benar-benar tak menyukai pikiran cowok di hadapannya itu. "Dia itu anak baik-baik." Kevin mendengus geli dan bersedekap. Matanya yang agak sipit berpendar ke arah lain, mencoba mencari suasana segar di tengah-tengah atmosfer tegang yang mendadak muncul di antara mereka berdua sebelum akhirnya kembali menatap Stella yang masih tidak bergeming di sana. "Stell, teman lo itu mungkin emang anak baik-baik sebelumnya. Tapi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD