26

1179 Words

Bhaskara berjalan santai ke arah kursi dekat kolam, meraih handuknya, dan mulai mengeringkan rambut serta tubuhnya yang masih basah. Sementara itu, Diajeng sudah berdiri dengan tangan bersedekap, berusaha tetap fokus pada tujuannya semula—mengajak makan malam. Tapi susah. Karena suaminya ini benar-benar tahu cara mengganggu pikirannya. Bhaskara masih bertelanjang d**a, otot-ototnya terlihat tegas di bawah cahaya lampu taman. Tato di tubuhnya yang sebagian masih tertutup air terlihat lebih mencolok, memberikan kesan bad boy yang menggoda tanpa usaha berlebihan. Diajeng menelan ludah pelan, sebelum akhirnya menampar pipinya sendiri—secara mental. "Diajeng, fokus! Kamu ke sini bukan buat menikmati pemandangan, tapi buat ngajak dia makan!" Bhaskara yang kini sudah selesai mengeringkan tu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD