Bab 2

1021 Words
Beberapa bulan mereka terus menjaga jarak agar tidak ada kesalahpahaman terjadi, saat ini memang kejadian tersebut sudah bisa di katakan dengan baik perlahan kehidupan bisa di jadikan kebaikan diri sampai di sini telah bisa di katakan dengan baik, secara perlahan semua beban telah bisa di kembangkan juga. “Aku sangat merindukan kebersamaan dengan Anjani, saat ini tidak ada  lagi harapan terjadi satu sama lainnya, banyak sekali beban terjadi jika semuanya bisa di kembangkan satu persatu perjanjian di dalam kehidupan itu telah bisa di katakan dengan baik juga.” Ucap Bimo di dalam hatinya yang begitu sedih dan tidak mau lagi melakukan sampai penderitaan tersebut menjadi harapan tersendiri juga. Saat itu semuanya bisa di berikan kemudahan satu persatu, dia memang menjadi orang yang telah menjadi satu persatu berjalan sampai di sini telah bisa di katakan dengan baik juga. Secara telah bisa di katakan dengan segalanya, secara harapan satu persatu bisa di katakan dengan baik jangan sampai ada orang yang bisa menghancurkan persabatan antara Bimo dan Anjani juga. Suasana di halaman rumah itu membuat Anjani semakin yakin kalau dirinya menjadi sebuah kenyataan juga demi mendapatkan kebaikan dirinya masing-masing dan di sini sudah bisa di katakan lagi, jangan sampai di dalam nya banyak sekali harapan secara perlahan sampai di sini telah bisa membuat Adam bertanya sesuatu tentang Bimo. “Sayang, apa kau sudah membicarakan semuanya kepada Bimo!?” Tanya Adam dengan wajah yang begitu mendalam. “Soal itu aku sudah ceritakan, dia mengerti apa tujuanku.” Ucap Anjani dengan senyuman tipis. Di dalam hatinya begitu sudah tidak bisa lagi di berikan satu sama lainnya, dia banyak berharap untuk tetap tidak melakukan apa pun demi hubungan yang sangat di idamkannya saat ini juga. Di suatu tempat Bimo sedang duduk bersama Anjani, dan juga dia merasakan kalau keadaan diri semakin tidak ada artinya lagi, memang kejadian itu telah bisa di tebak, Anjani begitu sangat lupa akan kejadian yang sudah-sudah terjadi masalah percintaan itu. “Bimo kau kenapa diam saja dari tadi? Kita berdua sudah lama tidak pergi bersama.” Ucap Anjani kepada Bimo. “Iya memang! Semenjak kau selalu menghabiskan waktu bersama dengan Adam, dan larangan nya jika bermain bersamaku kalau kemana-mana.” Ucap Bimo kepada Anjani saat itu masih saja berpikir akan mendalami semuanya. “Kau ini kenapa begitu? Sekarang ini aku dan kau di izinkan untuk bertemu kok.” Ucap Anjani kepada Bimo yang saat itu telah bisa di berikan kemudahan juga Saat itu semua perjalanan hidupnya seperti kehidupan yang baik, sudah beberapa lama dia bertahan dan menjadi beban sampai begitu berarti jangan sampai ada masalah lagi. Bimo sama sekali tidak mau ikut campur dengan urusan hubungan itu, sementara waktu dia menghindari segalanya agar tidak ada salah paham nya lagi di sini banyak sekali harapan di dirinya.   Plakk... (Suara tamparan itu tedengar jelas) Teriakan Adam terdengar jelas kalau dia sangat kesal. “Sudah aku katakan aku tidak melakukannya.” Ucap Adam. Anjani hanya menangis saja yang di lakukan olehnya. Tidak hanya sekali saja mereka berdua terus bertengkar dengan hal yang sama membuat dia semakin ingin melepaskan nya saja. Adam terus saja ketahuan mendekati banyak wanita, pria itu hanya mengelak dan menjadi banyak harapan terjadi jika semuanya bisa di kendalikan satu sama lainn. Perjalanan hidup akan bisa di berikan kemudaha jangan sampai ada lagi harapan itu telah bisa di jadikan kebaikan juga. Di waktu bersamaan itu Anjani mendapatkan kalau kekasihnya sedang berduaan dengan wanita lain, saat puncak itu terjadilah perdebatan yang sudah tidak bisa di katakan lagi. “Kau masih saja menuduh aku melakukannya!? saat ini aku sudah katakan kau itu seperti tidak ada gunanya lagi di hidupku.” Ucap Adam kepada Anjani. “Sudah jelas terlihat kau melakukan itu, kenapa kau masih menghindari aku juga. Banyak sekali satu persatu harapan terjadi. Mau sampai kapan kau akan berubah dan menjadi lembut lagi dan di sini banyak sekali orang yang tidak bisa melakukan apa pun.” Jelas Anjani kepada Adam. Plaakkk... “Saakiitt!!! kau memang tidak bisa di harapkan lagi di sini aku masih bisa mengatakan beberapa masalah terjadi jika aku pikir kau memang sudah tidak bisa lagi menganggap aku wanitamu!” Ucap Anjani. Tubuh Anjani telah penuh luka yang masih memerang dan parahnya lagi dia melakukan kekerasan sampai membuat wanita itu jatuh dan tidak sadarkan diri, dan banyak lagi darah yang telah berceceran di lantai kamarnya. Bebebrapa menit pertengkaran itu tejadi Adam dengan wajah pucat langsung meninggalkan rumah Anjani seperti orang yang bersalah. Singkat cerita beberapa bulan kemudian Anjani sama sekali tidak menghubungi dan secara perlahan, tiga hari menunggu kabar saja rasa gelisah Bimo mulai timbul dan di saat itu lah dia memberanikan diri untuk mendatangi rumah Anjani, tidak bisa di kendalikan lagi banyak sekali pertanyaan di dalam hatinya untuk melakukan kebaikan diri sampai mendalam juga. Sesampai nya dia di dalam rumah Anjani, sama sekali dia tidak melihat keberadaan sahabatnya sampai di sini telah bisa di katakan kalau semua nya ada keanehan saja. Sesampai nya kamar Anjani tercium bau busuk, dan di saat itu juga banyak sekali harapan terjadi satu sama lainnya. Tubuh Anjani terbaring di lantai dengan berlumur darah, wajah yang terlihat sudah penuh luka yang sudah tidak bisa lagi banyak harapan terjadi satu sama lainnya. Secara itu dia berusaha memanggil semua warga untuk membantu sampai lah di pemakaman itu berjalan dengan baik pula. Di kuburan itu tempat istirahat nya sampai di sini telah banyak sekali harapan satu persatu masalah terjadi jangan sampai ada lagi harapan diri sampai menderita juga. “Anjani, kenapa aku tidak ada di saat kau membutuhkan aku ini semua kesalahan aku juga, seharusnya aku tidak mengabaikan apa keluhan kau kemarin kepadaku dan saat ini memang aku selalu meremekan terjadi juga.” Ucap Bimo di dalam hatinya sambil menangisi penyesalannya dan suatu permasalahan terjadi satu persatu juga. Bimo tidak tinggal diam terus mencari tahu apa yang telah terjadi, dan siapa yang telah melakukannya dan juga banyak sekali orang yang sudah bisa di berikan dengan mudah menjalani nya sampai detik ini sama sekali Adam ingin melihat, apa ini benar ada sangkut paut dengan nya. “Memang kejadian itu telah bisa di katakan dengan baik pula, jangan merasakan kalau memang kehidupan bisa di berikan kemudahan juga.” Ucap Bimo merutuk di dalam hatinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD