"Abang! Abang baik-baik saja kah?" Teriak Uli dari luar kamar mandi sembari mengetuk pintunya karena cemas mendengar suaminya muntah-muntah di dalam sana. Mana pintunya pakai acara dikunci segala jadi Uli tidak dapat masuk ke dalam dan mengecek kondisi suaminya. Tak ada sahutan dari suaminya makin membuat Ulia khawatir saja. Kembali wanita itu mengetuk pintunya. "Abang! Buka pintunya. Jangan membuatku cemas begini." Ceklek Pintu kamar mandi terbuka. Wajah Kien tampak tidak baik-baik saja. Sedikit pucat dan tampak lemah. Uli sigap membantu dengan memeluk lengan suaminya. Membawa untuk menuju ranjang. "Duduk dulu Abang. Aku ambilkan air sebentar." Uli menaikkan kedua kaki sang suami di atas ranjang. Memposisikan suaminya untuk merebah. Mengambil air mineral satu gelas dan memberikan pa