PART. 61

804 Words

Tiga tahun kemudian. "Revan ... Revan!" Asma yang berjalan kaki dari rumahnya, ke rumah Raka memanggil putranya, saat tiba di rumah Raka. "Assalamualkaikum dulu, Asma." "Assalamuallaikum, Nini." Asma mencium punggung tangan Tari. "Ada melihat Revan tidak, tadi pergi naik sepeda, katanya ingin ke sini." "Itu sepedanya!" Tari menunjuk sepeda Revan yang bersandar di pohon mangga. "Orangnya ke mana?" "Nini tidak tahu, Vanda mana?" "Tidur, sama Abbanya di rumah." "Apa dia masih ngambek, karena tidak diijinkan ikut pergi ke Jakarta, bersama Asila?" "Aku pikir juga begitu, Amma." "Coba cari ke belakang, mungkin dengan Abbamu, dan Kaimu di belakang." "Amma mana?" "Menidurkan Rara." "Jadi, Asifa mau masuk kuliah?" "Jadi, ini tadi pergi dengan Aska, untuk mengurus itu." "Ooh, aku car

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD