Bab.28 Taruhan

1113 Words

Aku pikir Bang Ibra langsung pulang, tapi ternyata dia masih di sini. Saat kembali ke ruanganku, dia tampak sedang bicara dengan seseorang di ponselnya. Duduk tidak membuat pikiranku lebih tenang. Menatap amplop besar di atas meja itu justru memunculkan pikiran gila yang tiba tiba melintas di kepalaku. Tapi haruskan aku bertindak sejauh itu? Bukan cuma Abimanyu yang akan marah kalau aku benar benar melaksanakan ideku, tapi juga nyaris tidak mungkin Aksa mau mengabulkan permintaanku. Sekarang aku memang sudah memiliki enam puluh persen saham Pradipta. Sangat mudah bagiku seandainya ingin mendepak Aksa dan ayahnya dari perusahaan itu. Tapi tidak, aku tidak akan membuat urusannya semudah itu. Meskipun nantinya kehilangan kursi pimpinan, tapi mereka masih punya empat puluh persen saham yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD