Ingin Yang Sebenarnya

1401 Words

Moza mengendarai motor di bawah temaram lampu malam.  Dua box di kiri kanan mengisi kendaraannya, tak lain box untuk membawa orderan.  Hanya tinggal satu bungkus saja makanan yang tersisa untuk segera ia antar ke alamat tujuan.  Setelah mengantar satu bungkus yang tersisa, ia akan merasa lega.   Namun semakin motornya melaju, dahinya pun semakin mengernyit.   Kenapa motornya menuju ke sebuah alamat yang dia tidak asing?  loh loh… Ini jalan menuju ke rumah Musa, kan? Moza menggemeletuk kesal menatap rumah yang kini ada di hadapannya.  benar, ia kini berada di depan rumah Musa.  sayangnya tidak ada security di dekat penjagaan, sehingga ia tidak bisa menitipkan makanan tersebut kepada satpam.  Uuugh… Bagaimana bisa ia mengantar orderan ke rumah Musa?   Moza terpaksa menunggu sebentar,past

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD