Happy Reading.
Flashback.
Setelah kedatangan Mela, hati Desy benar-benar yakin jika dia harus berpisah dari Arka. Desy menatap kosong langit-langit rumah sakit dengan pandangan tanpa ekspresi. Hidupnya terasa hancur ketika mengingat kembali jika calon anaknya telah pergi jauh meninggalkannya. Tidak dipungkiri jika Arka juga termasuk dalang di balik semuanya. Kalau saja pria itu tidak pergi menemui Mela dan meninggalkan dirinya, pasti semua itu tidak terjadi.
Ekor matanya melirik ke arah meja di mana terletak pisau buah yang disediakan oleh pihak rumah sakit. Perlahan tangan Desy yangsm tidak diperban mengambil pisau itu.
Entah untuk apa, tapi nalurinya mengatakan jika dia ingin mengambilnya. Tetapi kali ini Desy hanya sendiri, tidak ada Arka yang mendampinginya. Entah kemana perginya s
