Paginya, mereka berkemas. Irene bingung, kenapa begitu cepat Pram memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Liburan mereka tak lebih hanya sekadar numpang tidur. "Kalau tau begini, saya takkan membawa banyak pakaian," ucap Irene bersungut-sungut. Dia telah merencanakan banyak hal, bahkan berfoto di tempat-tempat yang indah. Akan tetapi, pagi ini Pram memutuskan untuk kembali tanpa meminta pendapatnya. "Saya lupa, ada rapat penting siang nanti." Bohong, Pram berbohong, setelah melalui malam kosong bersama Irene, dia ingin menjauh dari Irene untuk sejenak. Entah kenapa, mood-nya begitu buruk pagi ini. Pram mengemasi barangnya, sedangkan Irene masih berdiri sambil berkacak pinggang. "Kalau Bapak ada rapat, kenapa memaksa pergi liburan?" Pram memandang Irene sekilas. Dia sejujurnya lelah deng