"Kenapa Bapak jemput saya?" Irene melontarkan pertanyaan pada Pram saat mereka berada dalam mobil pria itu. Bagaimana bisa, seorang Pram datang ke rumah dan meminta izin pada mamanya untuk bulan madu? Ini sangat menggelikan. Tak ada rencana bulan madu di antara mereka. Irene hanya bisa pasrah saat mamanya menyuruhnya untuk mengikuti Pram segera. "Kalau bicara sama saya, tatap wajah saya, jangan tatap pohon, nggak sopan!" sahut Pram melirik Irene sekilas lalu fokus pada jalan di depannya. "Saya sengaja menghindari Bapak, seharusnya Bapak tak usah menjemput saya." "Oh, kamu masih marah pada kejadian semalam? Coba ingat-ingat lagi, siapa yang mulai duluan." "Please! Deh, Pak. Jangan ungkit itu lagi." Irene berusaha menahan marah dan malu yang bersamaan. Tak berapa lama, mereka sampai d