Penjilat

1368 Words

Dering alarm memekakkan telinga, memenuhi seisi ruangan yang masih nampak gelap. Meski secercah mentari berusaha masuk menembus celah-celah gorden yang tersingkap, nyatanya ruangan itu tetap terlihat suram. Alarm masih terus berbunyi, hingga suara ketukan pintu beradu di tengah suara bising dari alarm. Namun, hal tersebut tak lantas mempengaruhi Viona. Gadis itu masih membatu, bersandar pada kepala ranjang dengan tatapan kosong ke depan. Matanya bengkak akibat menangis, diperparah dengan kantung mata yang menggelap karena semalaman ia tak memejamkan matanya. "Viona." Suara dari luar kamar terdengar masuk menembus pintu. "Vi, kamu sudah bangun?" Tapi Viona tak merespon, seolah gadis itu tuli dan tidak mendengar apa pun yang ada di sekelilingnya. Sejak pertengkaran kemarin dengan papanya,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD