Jangan Pergi

1299 Words

Suara pukulan berkali-kali terdengar dari dalam ruangan. Tak lama setelah itu pintu ruangan terbuka, dua remaja yang masih mengenakan seragam putih abu-abu keluar dalam keadaan babak belur. "Lando." Wanita yang sedari tadi menunggu di sofa, lantas beranjak menghampiri salah satunya. "Pasti sakit banget?" Wanita itu menatap miris wajah putranya yang penuh dengan lebam, kemudian dibalas gelengan kepala oleh Lando. Sementara cowok yang berdiri di samping Lando, memutar bola matanya, muak melihat adegan yang menurutnya lebay. Cowok itu lebih memilih untuk pergi, namun suara mama Lando berhasil menghentikan langkahnya. "Kamu puas, Levin?" Ya, cowok itu memang Levin. Sepulangnya dari rumah Vio, dia langsung disambut oleh papanya yang naik pitam karena mendapat panggilan dari sekolah yang mem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD