Benci

1112 Words

Hari ini Viona sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter. Sepanjang perjalanan, Vio memilih diam memalingkan wajahnya keluar jendela. Seakan tak peduli dengan atensi papanya, maupun mama tirinya dan Keyla. "Berarti Vio besok udah bisa masuk sekolah dong Pa?" tanya Keyla disela-sela obrolan orangtuanya. "Iya," jawab Dimas, melirik ke arah kaca spion di atasnya. Memperhatikan Vio yang menyenderkan kepalanya ke kaca. "Asyik, kamu dengar Vio. Besok kamu bisa sekolah lagi, aku seneng. Akhirnya aku gak kesepian lagi." Keyla hendak memeluk Vio, namun tepisan kasar tangan Vio mengurungkan niatnya. Vio mendesis, merasa terganggu dengan suara Keyla. Tak ingin menggubris Keyla yang masih mengoceh, Vio memilih memejamkan mata. Hingga tak terasa mobil yang ditumpanginya sampai di depan rumah. "Ayo, V

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD