Dua puluh empat

1554 Words

Tepat pukul 01.00 malam, Shasa dan Satria bersiap menuju Puncak Gunung Prau. Tidak butuh waktu lama ke sana, cuma 3,5-4 jam perjalanan dari tempat penginapan mereka. Shasa tidak membawa apapun, hanya tas selempang kecil biasa tempat ponsel dan dompetnya. Barang penting lainnya serta beberapa macam cemilan dan minuman, dimasukkan ke dalam ransel cowok itu. Ukuran ransel yang dipakai Satria tidak sebesar carrier yang biasa dipakainya saat mendaki, namun cukup untuk memuat barang bawaannya saat ini. Sebelum keluar dari tempat penginapan, Satria memakaikan headlamp terlebih dahulu ke kepala Shasa. Tentu, hal sepele seperti itu membuat muka Shasa memerah. Karena saat memakaikan itu, jarak muka mereka berdua sangat dekat. Bagi Shasa, itu tidak baik untuk jantungnya yang berdegup kencang. Sem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD