“Maafkan saya Nona, memang Keyla anak saya, saya tahu ini adalah kesalahan saya. Dan saya merasa menyesal, saya sebenarnya tidak tega meninggalkan Keyla, tapi saya benar-benar buntu, ayahnya tidak mau mengakuinya, sementara setiap hari Keyla selalu bertanya tentang ayahnya. Saya hanya bisa mengatakan bahwa ayahnya sibuk dan sibuk.” Saat itu Megan memohon kepada Naya agar mau memaafkan kesalahannya.
Kanaya mengangkat wajahnya dan menatap mata Megan dengan tajam.
“Keyla bilang mama dan papanya sibuk, mereka sengaja meninggalkan Keyla karena tidak menginginkannya. Apakah mau tidak merasa sedih? Aku saja yang bukan ibu kandungnya, aku merasa sakit hati dan tidak tega,”
Megan menyentuh telapak tangan Naya, tapi Naya menampiknya.
“Maafkan saya, Nona. Saya salah saya menyesal. Saya benar-bena
