Suara alarm dari ponsel Kanaya berbunyi. Semalam, ia sengaja menyetting alarm pada pukul enam. Karena ia berpikir untuk melihat keadaan Keyla.
Naya pun langsung terjaga, ia melirik ke arah suaminya yang masih terlelap.
“Morning.” Naya mengecup kening Steve, tapi pria itu tetap pulas.
“Hm, aku akan melihat keadaan Keyla.” Kanaya bergumam. Ia lalu mengambil ikat rambut dan mengikat rambutnya.
Dengan pelan-pelan ia berjalan keluar kamar, karena tidak mau kalau Steve sampai terbangun.
Seorang pelayan baru saja keluar dari kamar Keyla. Naya pun langsung menghampiri pelayan tersebut.
“Bagaimana keadaan Keyla? Apa semalam tidurnya nyenyak?” tanya Naya.
“Iya, Nona. Sepertinya begitu, sekarang nona Keyla belum bangun. Masih terlelap.”
Kanaya pun tersenyum senang. “Baiklah. Terima kasih, aku
