Naya menghampiri mobil Daddy-nya. Pria itu sudah menunggu Naya di dalamnya. “Masuklah,” ucap Steve. Kanaya pun masuk ke dalam mobil Steve. “Kenapa wajahmu tegang sekali?” tanya Steve sambil mengelus pipi Kanaya. “Tadi Bibi Mer bilang, siang tadi ia sempat melihat ketika kamu menggendongku masuk ke dalam kamarmu, Dad.” Kanaya merasa cemas kalau Bi Mer akan curiga. Steve tersenyum santai. “Ya sudah tidak perlu kamu pikirkan. Kalau sudah terlanjur dan akhirnya Bibi Mer tahu hal itu juga tidak apa-apa,” ucapnya. Kanaya mengerutkan keningnya. “Bukannya tadi Daddy yang bilang bahwa sebaiknya orang-orang tidak perlu tahu dulu hubungan kita?” “Hm, memang begitu. Tapi tidak perlu di pikirkan Sayang, biarkan saja kalau akhirnya mereka tahu, sekarang kita berangkat ke kantor ya. Daddy sudah di