“Kkeutnass-eo, agassi. dangsin-eun maeu aleumdabseubnida. hwagsilhi dangsin-ui milaeui nampyeon-eun geuleohan meosjin anaeleul gajge doen geos-eun maeu un-i johseubnida.” (Sudah selesai, Nona. kamu sangat cantik, pasti calon suamimu sangat beruntung, memiliki calon istri yang begitu memukau.) Kanaya tersenyum tipis. “Dangsin-eun neomu chingchanhabnida. gamsahamnida,” (Kamu terlalu memuji. Terima kasih,) Kanaya merona saat melihat pantulan dirinya di cermin. Serasa tidak percaya bahwa itu adalah dirinya. Hatinya terus berdesir, dan sekujur tubuhnya gemetar. Saat itu Steve sudah ada di belakangnya, hingga kedua matanya membulat saat melihat pantulan diri Steve ada di hadapannya. “Sudah siap? Kamu begitu cantik,” puji Steve yang langsung meraih telapak tangan Kanaya dengan senyuman yang