“Aku tidak terima, bagaimana mungkin sekarang mereka bahagia! Di atas penderitaan ku! Arrrggghhhh!” Suara gebrakan meja, dan vas yang jatuh hingga pecahannya berserakan dilantai. Suara tangis dan juga teriakan wanita, yang begitu geram, dipenuhi amarah yang membabi buta. “Aku tidak akan biarkan kalian bahagia! Kalian harus merasakan bagaimana sakitnya jadi aku!” Wanita itu terus meneriakkan kemarahannya hingga seorang pria yang baru saja keluar dari penjara, datang menghampirinya. “Sudahlah. Buat apa kamu marah-marah, tidak akan mengubah semuanya. Lebih baik sekarang kamu pikirkan bagaimana caranya menghancurkan mereka, karena kita memiliki dendam dan rasa sakit yang sama!” Wanita itu mengangkat wajahnya. Lalu menyeringai dengan air mata berderai dan wajah yang memerah. Kedua