“Aslan? Eh?” Agnes tertegun saat menyadari bahwa yang masuk ke ruangannya bukan Aslan, melainkan pria yang mirip dengan Aslan. Tentu saja, tidak lain dan tidak bukan adalah Arkan.
Tidak seperti para pembesuk biasanya, Arkan tidak membawa buah tangan. Ia hanya tersenyum manis dan duduk di kursi dekat tempat tidur Agnes.
“Ingat aku?” tanyanya masih dengan senyum manis.
“Pertanyaan apa itu?” Agnes tertawa pelan. “Dari mana kamu tahu aku di sini?”
“Istri kak Aslan.” Arkan menjawab santai.
Wajah Agnes mengeras begitu mendengar kalimat yang meluncur dari bibir Arkan.
Senyum Arkan berubah menjadi seringai tipis begitu melihat perubahan ekspresi Agnes. Bukan hanya menjawab jujur, Arkan juga sengaja mengangkat titel Audri sebagai istri Aslan hanya untuk melihat reaksi Agnes. Ternyata benar du
