Mark kembali mencoba untuk membuka matanya dan tak ada lagi wajah anak itu. Ia berjalan menuju meja nakas di samping ranjang mencari beberapa pil obat yang ia simpan di dalam dua botol. Tangannya mark langsung mengambil dua pil itu dan menelannya dengan segelas air yang selalu berada di atas nakas. Sudah lama ia tak meminum obat yang dokter psikiater berikan kepadanya tapi hari ini ia harus meminumnya untuk meredamkan semua amarahnya. Mark menarik selimut yang berada di atas ranjangnya dan tangannya mengambil satu bantal membawanya masuk kedalam sebuah ruangan yang tak jauh darinya. Tak lain dan tak bukan adalah sebuah kamar mandi dengan bathtub yang menjadi tempat ternyaman. Mark meletakan selimut untuk melapisi bathtub setelah itu ia masuk di dalamnya dan berbaring dengan meringk