Arthur mulai menyukai identitas barunya yang hidup menjadi seorang Peter. Peter yang ceria yang selalu membuat Valery merasa nyaman saat berada di dekatnya, Valery yang tertawa bebas karena hal konyol yang mereka lakukan. Arthur hampir melupakan bagaimana sikap aslinya ia tak tau sampai kapan akan bertahan dengan terus membohongi Valery yang terlihat telah nyaman bersamanya. ‘’Peter maaf membuatmu menunggu lama. ’’Valery datang menghampiri Arthur yang duduk di salah satu kursi yang berada di luar restoran. senyum di bibir Arthur langsung saja terbit saat melihat vitaminnya yang kini mengambil duduk di sebuah kursi yang berada di hadapannya. ‘’ kenapa kau hanya diam, apa kau marah padaku? Maaf. ’’ Arthur langsung saja menggelengkan kepalanya dengan spontan saat melihat wajah Valery ya