"apa Pricill sudah tertidur?." Arthur membuka pintu kamar ruang tamu dimana ada istrinya dan juga keponakaanya yang malam ini tidur dirumahnya. "shutt.. pelankan suaramu." Valery meletakan jarinya di bibirnya meminta Arthur untuk mengecilkan suaranya yang begitu besar. "okey sayang."Arthur mendekati istrinya Valery dan mengecup pipi Valery sekilas. Tangan Arthur mengusap perut Valery yang membesar padahal usia kandungan Valery baru memasuki bulan ke tujuh tapi perut Velery dua kali lebih besar karena disetelah melakukan USG bayi mereka ternyata kembar. sebuah keberuntungan bagi Arthur setelah kembali di percayai memiliki anak lagi. kali ini Arthur jauh lebih protektif terhadap Valery ia tak ingin kejadian yang tak di inginkan terulang lagi kepada Valery. "apa kau merasakanya?."Val