Andai terjadi sesuatu dengan Hendriko, dia tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri. Itulah kenapa Hendriko tidak di bawa ke rumah sakit. Sebab Pak Darmawan tidak ingin melibatkan aparat dalam urusan mereka. Terlebih Andrean yang akan terseret masalah. Padahal niatnya hanya ingin melerai. Memisahkan Om dan adiknya yang sedang dikuasai amarah. Ketika itupun Hendriko sudah beberapa hari tidak masuk kerja karena hendak resign.
Akhibat penembakan itu ia sadar kalau jurang yang membentang antara dirinya dan Hendriko makin menganga lebar. Bahkan ia sampai sekarang belum bertemu empat mata dengan sang adik. Tampaknya hubungan Hendriko dengan papanya juga memburuk. Adiknya itu pasti kecewa karena demi dirinya, sang papa tidak membawanya ke rumah sakit. Padahal nyawanya jelas saja terancam
