Hari pernikahan yang dinantikan telah tiba. Baik Milly ataupun Keenan, keduanya sama-sama dirundung perasaan gugup yang luar biasa. Terlebih Milly, yang sedari tadi tidak bisa mengendalikan rasa gugupnya yang semakin menjadi.
“Ma ... bagaimana ini? Milly gugup banget,” keluh perempuan itu.
Rosalie tersenyum lebar, memegang kedua pundak putrinya yang sebentar lagi akan menikah.
“Hei, wajar jika kamu gugup. Karena ini adalah hari paling istimewa yang terjadi dalam hidup kamu. Tapi, kamu tetap harus mengendalikan rasa gugup itu agar semua berjalan dengan lancar. Sekarang, tiba waktunya untuk kalian menggelar acara dan Keenan sudah menunggu kamu sejak tadi.”
Malam ini adalah malam perayaan resepsi. Sedangkan acara akad telah dilangsungkan tadi pagi di kediaman orangtua Milly.
Milly membuk
