BAB 37

1121 Words

Kedua pipi Milly begitu merona karena ulah Keenan. Pria itu tidak pernah kehabisan akal untuk membuat kekasihnya menjadi tersipu karena ulahnya. Keenan tersenyum lebar. Jemarinya menyisip di helaian lembut surai indah milik Milly. Menyisipkannya ke telinga. "Tunggu sebentar ya, saya mandi dulu," ujar Keenan begitu lembut. Milly mengangguk, kedua sudut bibirnya tersungging ke atas. "Jangan lama-lama. Milly sudah lama nunggu ini," keluhnya. Keenan membalas dengan memberi hand ok sign pada Milly. Kemudian pria itu beranjak untuk membersihkan diri. Sepeninggal Keenan, Karin yang sedari tadi memperhatikan keduanya di ruang tengah lantas berlari. Duduk di samping sahabatnya itu kemudian berkata, "Astaga, bisa nggak sih kalian tuh jangan bucin-bucin banget di depan gue? Mata dan hati gue sel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD