“Babe ... makan pelan-pelan,” ucap Keenan mengingatkan. Karena Milly makan begitu tergesa-gesa. Milly mengangguk pelan. Gadis itu setuju untuk makan pelan-pelan seperti perkataan Keenan. Ia hanya merasa seperti sedang melepas rindu ketika setiap suapan Soto Babat yang masuk ke dalam mulutnya. Sudah lama Milly menginginkan makanan ini, namun baru sekarang ia bisa menikmatinya. Maka dari itu ia sangat tergesa-gesa memakannya. Terlebih rasa Soto Babat yang begitu nikmat. “Mas Keenan mau?” tanya nya menawari Keenan. Sendok berisi makanan tersebut ia sodorkan, namun Keenan menolaknya. “Aku merasa kenyang,” sahut Keenan berdalih. Padahal alasan pria itu menolak adalah karena sama sekali tidak menyukainya. Milly kembali menyuap makanan tersebut ke dalam mulutnya. Gadis itu begitu menikmati