Raja POV. Aku keluar dari ruang meeting. Entah kenapa rasanya rindu sekali pada Istriku, Ratuku. Tungkaiku berjalan cepat menuju polikklinik. Aku harus segera menemuinya. Aku tidak pernah lupa, bagaimana awal pertemuan kami kala itu. Dia adalah karyawan baru di bagian desain. Dia sangat cantik dan berbeda dari gadis lainnya. Dia yang sikapnya dingin seolah menolak laki-laki mana pun yang mendekat padanya. Aku sangat frustrasi karena terus menerima penolakkan darinya. "Maaf, Pak saya tidak bisa." Dia selalu berkata dengan sopan. Meski maknanya memang menyakitkan. Awalnya aku ingin menyerah, tapi entah kenapa aku tidak bisa. Aku merasa kalau dia adalah pilihan tepat untuk hidupku. Dan aku pun memperjuangkannya. Hingga pada suatu saat, dia menangis dan putus asa. Dia berlari dariku,
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books