Kamelia masih melangkah hati-hati. Ia terus mengendap dan perlahan setengah berlari sambil terus menoleh ke kanan kiri. Suasana di sana masih sepi dan Kamelia sengaja melepas ikatan tali di kenop pintu ruang toilet Danian berada. Namun karena tenaganya tak seberapa, dan ia kesulitan melepas simpul tali, ia sengaja pergi. Kamelia meminjam pisau ke kantin, kemudian kembali ke toilet dan menolong Danian. Suasana di sana benar-benar sepi. Dan setelah Kamelia telisik, ternyata ada kertas pengumuman yang tertempel di dinding pintu masuk area toilet. Pengumuman tersebut mengabarkan bahwa toilet di sana sedang diperbaiki. “Ada yang buka pintunya ...,” pikir Danian sembari mundur, membiarkan seseorang di balik pintu sana membukakan pintu untuknya. “Siapa?” tanya Danian lirih dan belum sepenuhnya