"Aku sudah menceraikan Dewi, Pa. Dia berselingkuh dariku." Papa bergeming. Matanya tak lepas dari penampilanku yang terlihat berantakan, pun wajahku yang tidak bisa menyembunyikan raut kesedihan. Bagaimanapun keputusan yang aku ambil malam ini adalah keputusan yang sebenarnya tidak pernah aku inginkan. Tidak mudah melepas Dewi begitu saja setelah aku mulai mempunyai rasa padanya. "Aku tidak pernah menduga dia akan tega berbuat seperti itu hanya karena uang," lirihku dengan menunduk. Memijat kepala yang terasa pening setelah kejadian demi kejadian yang mengejutkan hari ini. "Bagaimana rasanya ketika kamu dikhianati?" tanya Papa. Aku mendongak hingga mata kami saling berserobok. "Sangat menyakitkan, bukan? Apakah kamu tidak pernah berpikir, seperti itulah yang dirasakan Inaya ketika

