Dia menunggu di salah satu kursi bandara, matanya sesekali melirik ke arah pintu masuk, menunggu dengan sabar.
Beberapa saat kemudian, Daniel kembali dengan tiket di tangannya, wajahnya terlihat santai.
"Tiketnya sudah, mari kita jalan ke gate," katanya dengan senyum tipis.
Madeline mengangguk dan mengikuti langkah Daniel, tanpa memperhatikan detail sekeliling. Fokusnya hanya ingin segera tiba di rumah. Dia bahkan tidak menyadari ketika Daniel terus berada di sisinya, melewati pemeriksaan keamanan dan berjalan bersamanya menuju ruang tunggu.
Saat mereka duduk di ruang tunggu, barulah Madeline menyadari kehadiran Daniel yang begitu tenang di sebelahnya. Matanya membulat sedikit, bingung.
"Daniel? Kamu ikut?" tanyanya dengan nada terkejut.
Daniel hanya tertawa lebar, tapi tanpa suara,
