Madeline memandang Ian dengan sorot mata dingin, tangannya bersilang di d**a. Suasana di ruangan itu tiba-tiba terasa begitu tegang, seperti ada dinding tebal di antara mereka. "Carla sudah pergi," Ian mengulang dengan suara yang lebih lembut, berharap pernyataannya bisa meredakan suasana. Namun, bukannya merasa lega, wajah Madeline malah mengeras. Di matanya, pernyataan itu hanya menunjukkan bahwa Ian masih saja melindungi wanita itu, sama seperti sebelumnya. "Jadi kamu memutuskan untuk memulangkan Carla sendiri," Madeline berkata dengan nada datar, tapi ada jejak kekecewaan di balik suaranya. "Kamu masih berusaha melindunginya, bahkan setelah semua yang dia lakukan." Ian mengerutkan kening, jelas Madeline salah paham, jadi dia berusaha membalas. "Madeline, kamu tidak mengerti. Aku